Tiap 2 tahun sekali tarif jalan tol naik. Hal tersebut telah diatur dalam UU No 38/2004 tentang Jalan, khususnya pada Pasal 48 dan Peraturan Pemerintah (PP) No 15/2005 tentang Jalan Tol yang mengatur evaluasi dan penyesuaian tarif tol setiap dua tahun sekali. Kenaikan tarif tol menyesuaikan dengan inflasi di masing2 wilayah. Penyesuaian tarif seharusnya diikuti juga oleh peningkatan pelayanan kepada konsumen. Namun yang ditemui adalah sebaliknya…pelayanan tidak ada peningkatan sama sekali !!!
Hasilnya adalah menteri BUMN Pak Dahlan Iskan ngamuk di gerbang pintu tol Semanggi menuju Slipi. Dari 4 gardu loket tol, hanya 2 yang beroperasi. Sengatan listrik pak Dahlan Iskan membuat jajaran direksi Jasa Marga kalang kabut. Saya jarang lewat tol (sehari2 naik motor) tapi saya juga merasakan betapa buruknya pelayanan operator jalan tol. Beberapa hal yang sering saya jumpai adalah :
- Kemacetan pintu tol akibat tidak semua gardu tol dibuka ato hanya dibuka sebagian saja.
- Papan informasi tentang arus lalu lintas jalan tol yang tidak akurat. Dikatakan arus lancar tapi yang dijumpai adalah kemacetan. Begitu juga sebaliknya.
- Sarana jalan yang kurang memadai seperti beberapa ruas jalan yang rusak ato tambalan aspalnya kurang rata, minimnya penerangan jalan dsb.
- Jalan tol sebagai tempat ngetem bis AKAP (contoh tol Cikampek). Satu2nya di dunia coyyy…bis bisa ngetem menaikkan menurunkan penumpang di dalam tol…!!!
- Berkeliarannya derek liar di jalan tol. Meski belum pernah mengalami mogok di tol tapi banyak kasus konsumen menjadi korban pemerasan derek liar. Bagaimana bisa derek liar masuk ke dalam tol ??? bener2 manajemen yang bobrok…!!!
- Dst…monggo ditambahin…
Sebagai konsumen, kita harus menuntut tarif tol naik harus diimbangi oleh peningkatan pelayanan…!!! Harus ada Standar Pelayanan Minimum (SPM)…!!!Masa sih operator tol yang sudah meraup laba bersih yang sangat besar gak bisa memenuhi ekspektasi konsumen…
Monggo dilihat investigasi tabloid Otomotif edisi 45:XXI tentang derek resmi jalan tol. Hasilnya adalah tetep konsumen kudu bayar alias tidak gratis…!!! Ingin tahu berapa biayanya ??? tarifnya adalah Rp100rb sekali angkat ditambah Rp8rb setiap km (ada bukti pembayarannya bro)…!!! Konyolnya lagi respon layanan derek resmi via telepon payah…!!! Derek liar malah lebih dulu dateng ketimbang derek resmi…!!! Nggilani tenan…tulisan derek resmi gratis di dalam tol berbeda dengan kenyataan yang ada…!!!
inilah indonesia 😦
postingin aja ke blogn / emailnya pak Dahlan xixixixii…………..
Blog Dahlan Iskan belom ada artikelnya,ntar kalo ada kutaruh linknya disana 🙂
Masukan saja linknya gak usah nunggu pak Dahlan nulis artikel tersebut, biar cepat ada perbaikan, biar tidak lebih banyak lagi pengguna jalan tol yang jadi korban.
prahhhhhhhhh
irit kencang murah awet = MIMPI, xixiix
http://pertamax7.wordpress.com/2012/03/20/honda-tralis-nongol-siapa-yang-akan-di-suntik-mati
Tulisan di truk nya sudah jelas kok:
“Gratis sampai pintu keluar terdekat”
lagi2 beda negara maju dan berkembang..