Menu steak lazim qta jumpai mulai dari rumah makan pinggir jalan, mall hingga hotel berbintang. Salah satu steak yang jadi favorit masyarakat adalah steak daging sapi (beef steak). Ketika berada di rumah makan & kemudian disodori menu steak, biasanya terdapat berbagai macam pilihan steak yang ditawarkan. Bagi sebagian orang tentu hal ini bisa biqin bingung. Nah biar gak bingung, yuk qta kupas satu per satu all about steak…!!!
Tipe Daging Sapi
Kalo diperhatikan gambar di atas, banyak sekali potongan daging sapi. Namun biasanya daging sapi yang disajikan oleh restoran adalah tenderloin, sirloin, T-bone & rib eye. Tenderloin merupakan daging paling lembut diantara semua potongan daging sapi. Boleh dikata bagian ini merupakan salah satu favorit penikmat steak. Sirloin merupakan daging yang punya ciri ada lemaknya yang baunya harum ketika dipanggang. Beda dengan tenderloin yang gak ada lemaknya. T-bone sesuai namanya merupakan daging yang ada tulangnya berbentuk T. T-bone selain daging ada juga lemaknya, disini ada unsur tenderloin-nya. Selanjutnya adalah rib eye yakni bagian daging sapi di sekitar tulang iga atau rusuk.
Daging sapi lokal ato impor…??? kalo impor ada dari Selandia Baru ato Amerika. Tentu saja kalo impor harganya lebih mahal ketimbang yang lokal. Namun ada juga yang lebih mahal lagi yakni daging sapi wagyu. Kualitas daging wagyu sudah pasti paling top markotop…!!! dagingnya empuk, lembut & enak karena sapi yang diternak diperlakukan berbeda dengan sapi2 pada umumnya.
Tingkat Kematangan Steak
Setelah kita memilih daging steak, selanjutnya qta akan ditanyakan tingkat kematangan steak. Ada beberapa tingkat kematangan steak yakni rare (mentah), medium, medium well (3/4 matang) & well done (matang). Untuk menikmati steak, disarankan untuk memilih tingkat kematangan medium ato medium well. Loh… kenapa nggak well done…??? yup, daging sapi yang dimasak matang alias well done, teksturnya cenderung keras sehingga daging agak alot ketika dimakan. Berbeda jika qta memilih medium ato medium well dimana terdapat ciri warna merah daging masih & keluar air jika daging diiris dengan pisau. Selain itu dagingnya juga lebih empuk.
Lainnya
Kadangkala di beberapa restoran menyuguhkan berat daging sapi. Biasanya sih pilihannya antara 200 – 250 gram ato 400 gram. Porsi daging 200-250 gram menurut saya sudah pas, bagi sebagian buat kaum hawa porsi segitu kadang gak habis disantap. Sedangkan ukuran 400 gram ke atas untuk porsi orang bule 🙂 Kalo mo hemat bisa aja pesen yang ukuran besar terus disantap berdua 🙂
Trus untuk menu pendamping french fries ato mashed potato ??? kalo ini masalah selera, ada yang suka kentang goreng, ada juga yang suka di-mashed. Oh ya, jangan kaget juga kalo nggak ditawarkan kentang tapi tau2 nongol nasi putih. Nasi putih bagi orang barat adalah lauk pauk. Hehehe…beda dengan disini
Ada banyak saus steak, namun yang populer adalah saus lada hitam (black pepper), saus jamur (mushroom), barbeque & teriyaki. Monggo dipilih mana yang suka… 🙂
sepertinya enak… tapi kalo ga mateng banget apa ga amis bau sapi…??
Belum pernah makan
Ediaann… Si “AA” Semakin Rajin Posting Foto Tanpa Busana Buat Para Fans…!!! – http://wp.me/p4OJM5-BS
Nggak koq, beda dengan kambing yang baunya lebih kerasa. Kalo ragu2, dagingnya disiram pake saos steak 🙂
bikin laferrrrr
Daging sapi lokal ato impor…??? kalo impor ada dari Selandia Baru ato Amerika. Tentu saja kalo impor harganya lebih mahal ketimbang yang lokal.
___________________________________
Kalau import itu berupa Sapi belum di sembelih atau berupa daging yg sudah dsembelih bro??? hahah ya siapa tahu anda tahu.hehehe karena bs mempengaruhi Halal dan Haramnya