Mendengar nama Anoa & Komodo tentu teringat pada hewan khas Indonesia yang dilindungi. Anoa berasal dari Sulawesi sedangkan Komodo berada di Nusa Tenggara Timur. Kehadiran Anoa & Komodo di ajang Otobursa Tumplek Blek 2015 cukup menyita perhatian para pengunjung. Wajar… karena selama ini kendaraan yang diproduksi oleh PT. Pindad hanya dapat dinikmati di layar televisi.
Pindad Komodo
Merupakan kendaraan taktis yang mampu menempuh segala medan berat baik itu jalan berlumpur, berpasir, serta bergunung-gunung. Hal itu ditunjang dengan kemampuan komodo yang dapat menerjang tanjakan 31 derajat dan kemiringan sisi 17 derajat. Komodo sendiri juga memiliki fungsi-fungsi yang lebih spesifik sesuai dengan varian kendaraan seperti varian intai, varian komando, varian rudal dsb.
Komodo menggunakan sistem penggerak 4×4 ini memiliki berat 4 ton. Menggunakan engine diesel turbo intercooler berkapasitas 5.193 cc sanggup memuntahkan tenaga sebesar 215 ps @ 2500 rpm yang disalurkan transmisi manual 6 maju & 1 mundur serta memiliki fitur differential lock sehingga memiliki kemampuan offroad yang baik. Kendaraan ini juga telah dilengkapi dengan bodi & kaca anti peluru. Pindad mengklaim daya tahannya bisa sampai dengan peluru berukuran 7,62 mm.
Pindad Anoa
Merupakan kendaraan yang bertujuan untuk mengangkut personil. Anoa menggunakan badan berdesain monokok berlapis baja. Sistem suspensi batang torsi dikembangkan untuk panser ini. Mesin & transmisi menggunakan produk Renault. Sopir duduk disebelah kanan & komandan duduk di sebelah kiri dari kendaraan. Bentuk & persenjataan Anoa amatlah mirip dengan kendaraan angkut personel buatan Prancis, VAB. Perlindungan yang diberikan oleh lapisan baja & rangka Anoa memiliki tingkat Stanag 3 level 3, yang berarti bisa menahan peluru kinetis hingga 7.62×51 mm Armor Piercing standar Nato dari jarak 30 meter dengan kecepatan 930 m/s serta bisa menahan ledakan ranjau hingga massa 8 kg di bagian roda gardan & di tengah-tengah badan.
Persenjataan Anoa hingga saat ini ialah senapan mesin berat kaliber 12,7 mm & 7,62 mm, senapan Remote Weapon System berkaliber 7,62mm & pelontar granat berkaliber 40 mm.Untuk pertahanan diri Anoa dilengkapi dengan pelontar tabir asap 2×3 66 mm. Di masa datang, varian-varian lain Anoa akan menggunakan meriam 20 mm dengan tambahan senapan mesin 7,62 mm diatasnya untuk Anoa IFV dan meriam 90 mm CSE Cockerill MKII buatan Belgia untuk Anoa Kanon. Sumber penggerak dari Anoa ialah mesin & transmisi Renault, tetapi opsi lokal sedang dikembangkan lebih lanjut. Mesin Renault yang dimaksud ialah mesin diesel turbocharged MIDR 062045 yang berkekuatan 320 tenaga kuda. Banyak varian Anoa yang dikembangkan oleh PT. Pindad seperti 4×4, 6×6, 8×8, intai, roda rantai, infantri, kanon dsb.
Oh ya, produk2 PT. Pindad juga diekspor ke beberapa negara. Hal ini membuktikan bahwa produk buatan dalam negeri sanggup berbicara di kancah internasional…!!!
Referensi : wikipedia
Waah… Bikin peralatan tempur aja indonesia sudah mampu.. Tapi kenapa mobil nasional dan motor nasional kurang ya? Tanya kenapa?
lbh mantap lagi klo ada yg mau invest pabrik mesin (piston/turbin) ….. coz inilah jantung kendaraan ….. panzer itu masih impor mesinnya cmiiw …… andai aja ada penerus Suparto Sujatmo
Sulit kalaupun ada ,karena Indonesia tidak mengutamakan kemajuan ipteg nya ,hal ini dibuktikan dengan jarangnya dukungan ,dan sponsor ke anak jenius yang ada di Indonesia dibandingkan negara maju .
Kirain tadi hewan langka, gak tahunya kendaraan tempur 😀
Gadis Cantik Ini Mati Saat Sedang Selfie… – http://wp.me/p3RQvE-3VO