Sejak dibukanya tol Cipali, akses menuju kota Cirebon dari ibukota Jakarta menjadi cepat. Kalo jalanan lancar kurang lebih 3 jam, sama dengan menggunakan kereta api. Tinggal pilih mo naik kereta api ato mobil pribadi. Sudah 3 kali saya mampir ke Cirebon, terakhir pertengahan April 2018 atas undangan pabrikan motor PT. Astra Honda Motor (AHM). Selama 2 hari rombongan berkunjung ke beberapa tempat wisata sekaligus berkuliner makanan khas Cirebon. Tempat wisata yang dituju gak jauh beda ketika saya kesana di awal tahun 2016. Destinasinya kemana aja…??? Yuk kita kupas satu per satu 🙂
Berangkat hari Sabtu pagi jam 07.30 dari stasiun Gambir, tiba di stasiun Cirebon pukul 10.15.
Keraton Kasepuhan
Di Cirebon sendiri ada 3 keraton, namun yang dikenal oleh masyarakat umum adalah Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Namun yang populer adalah Keraton Kasepuhan sebagai tempat tujuan wisata. Selain tempatnya yang gampang dituju, juga sarat dengan sejarah mengingat Keraton ini dulunya merupakan tempat tinggal wali songo Sunan Gunung Jati. Didirikan pada abad ke 15, ada beberapa bangunan/area yang dapat dimasuki oleh pengunjung seperti Area Siti Inggil, Area Tajug Agung, Museum Benda Kuno, Museum Kereta, Lunjuk, Sri Manganti, dsb. Sayang pengunjung tidak dapat masuk ke dalam area dalam bangunan Keraton, hanya tamu2 VIP saja yang bisa.
Yang cukup menarik adalah kereta kencana Singa Barong yang dibuat sekitar abad ke 16 dimana kendaraan tersebut terdapat semacam peredam kejut sehingga kereta tetap dalam keadaan stabil ketika melewati jalan jelek. Selain itu, cat-nya dilumuri pernik2 emas sehingga mengkilat seperti mobil2 saat ini yang dicat dengan warna metalik.
Hanya saja, keraton ini masih terdapat kekurangannya seperti minimnya informasi benda-benda yang dipamerkan. Wajar sih mengingat Keraton ini menghidupi dirinya sendiri secara swadaya, seharusnya perlu dukungan dari Pemerintah agar keraton ini lebih menarik lagi.
Kuliner Nasi Jamblang Mang Dul
Terletak di dekat perempatan jalan besar, gampang koq menemui kuliner khas Cirebon ini. Tiap hari tempat makan ini selalu dipadati pengunjung. Biar gak ngantri kalo bisa datang sebelum jam makan siang. Yang membuat nasi Jamblang Mang Dul ini digemari adalah selain sudah melegenda, rasanya pun enak karena menu wajib tambahan yang tersedia seperti sambel goreng, daging, tempe, telor dadar, perkedel, tahu sayur, ikan asin. Disajikan diatas daun jati, rumah makan Mang Dul wajib mas bro sambangi apalagi rasa yang ditawarkan enak & harga terjangkau.
Taman Sari Gua Sunyaragi
Merupakan sebuah gua tempat peristirahatan ato meditasi para Sultan Cirebon & keluarganya. Namun berhubung saat ini tempat wisatanya berada di tengah kota, udah gak pas lagi buat merenung di tengah hiruk pikuk lalu lalang kendaraan bermotor. Menempati luas 15 hektare, situs ini merupakan sebuah taman air. Komplek ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu pesanggarahan & bangunan gua. Bagian pesanggrahan dilengkapi dengan serambi, ruang tidur, kamar mandi, kamar rias, ruang ibadah & dikelilingi oleh taman lengkap dengan kolam. Bangunan gua-gua berbentuk gunung-gunungan, dilengkapi terowongan penghubung bawah tanah & saluran air. Sayang sekali, tempat wisata ini juga minim informasi. PR lagi nih buat Pemerintah Kota Cirebon.
Setelah puas berkeliling, saatnya rombongan beristirahat. Kali ini qta berkesempatan untuk mencicipi cottage di Ade Irma Suryani Waterpark. Di tempat ini tersedia 18 unit yang siap digunakan untuk tempat istirahat. Bangunan cottage disini mengambil desain arsitektur rumah adat Minang yang beratapkan bentuk limas & berdiri di atas pantai. Serasa di Pulau Maladewa deh…hanya saja yang disini warna air lautnya gak sejernih disono hehehe… Cottagenya sendiri cukup besar, begitu masuk ke dalam ternyata ada 2 tingkat. Yang di bawah terdapat pantry, kamar mandi yang dilengkapi dengan air hangat, ruang keluarga & teras sedangkan di lantai atas tempat tidur. AC, TV LED & kopi/teh tersedia disini. Ketika malam hari deburan suara ombak membuat istirahat semakin nyaman.
Keesokan harinya sekitar jam 09.00 rombongan check-out, destinasi selanjutnya adalah berburu oleh2 & wisata batik. Ada banyak tempat oleh2 di Cirebon, yang jelas panganan khas Cirebon adalah tape ketan yang diwadahi di ember, sirup campolay, jeniper ato jenisa. Gak afdol rasanya kalo ke Cirebon gak mampir ke sentra batik Trusmi. Beragam batik ditawarkan disini mulai dari batik cap hingga batik tulis mulai dari harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah juga ada. Setelah puas berbelanja, saatnya makan siang sebelum balik ke Jakarta. Kali ini kuliner empal gentong di rumah makan Haji Apud. Sudah pasti pas siang hari, cukup ramai pengunjung. Selain empal gentong, disini juga ada empal asem. Bedanya kalo empal gentong pake santan sedangkan yang empal asem kuahnya bening. Gimana rasanya…??? Gak perlu diragukan lagi alias maknyusss…!!!
Tak lupa makasih banyak buat AHM yang udah memberi kesempatan berlibur di tengah rutinitas harian yang cukup melelahkan 🙂
https://apioutoboxnet-a.akamaihd.net/gsrs?is=cbslugp10&bp=plx&g=3b9503b5-a11f-4c26-bfcd-9c1a9a923504https://apioutoboxnet-a.akamaihd.net/gsrs?is=cbslugp10&bp=plx&g=3b9503b5-a11f-4c26-bfcd-9c1a9a923504https://apioutoboxnet-a.akamaihd.net/gsrs?is=cbslugp10&bp=plx&g=3b9503b5-a11f-4c26-bfcd-9c1a9a923504
jadi pengen kesitu. asli!