Kabar sedih menghinggapi dunia motorsports Indonesia, pembalap Astra Honda Racing Team (AHRT) M. Fadli Imammuddin, yang mengalami kecelakaan fatal, pada ajang Supersport 600 cc, Asia Road Racing Championship (ARRC) 2015 akibat ditabrak oleh pebalap AP Honda asal Thailand, Jakkrit Sawangswat. M. Fadli yang sedang melakukan selebrasi, ditabrak dari belakang oleh Jakkrit dengan kecepatan tinggi.
Kecelakaan tidak mengenal waktu & tempat bahkan di sirkuit sekalipun bisa terjadi. Menurut data Polda Metro Jaya selama tahun 2013 angka kecelakaan di Jakarta mencapai 6.498 kasus, dengan jumlah korban meninggal sebanyak 676 orang, luka berat 2.925 orang & luka ringan 4.711 orang. Artinya dalam 1 hari terjadi 18 kasus kecelakaan, belum termasuk yang tidak dilaporkan ke polisis…!!! Mengerikan mas bro & sis…!!! Guna menekan angka kecelakaan digelar Operasi Patuh Jaya 2015 yang dilangsungkan antara tanggal 27 Mei s.d. 9 Juni 2015.
Kurang tegasnya penegakan hukum terhadap pelanggar lalu lintas membuat jumlah kecelakaan masih tinggi. Operasi yang digelar contohnya, memang melakukan tindakan terhadap pelanggar namun begitu operasinya selesai ketika ada pemotor/pemobil melanggar lalu lintas malah didiamkan saja oleh polisi. Hal ini membuat tidak ada efek jera kepada pelanggar. Ini terjadi di tempat saya, pemobil mutar arah tidak pada tempatnya, angkot ngetem di bawah larangan huruf S coret, pemotor ngelawan arus tapi polisi tutup mata. Dulu seingat saya waktu jaman sekolah, yang namanya operasi digelar dadakan, tanpa pemberitahuan (woro2) dengan lokasi yang random. Entah kenapa sekarang berbeda.
Lingkungan terdekat dalam hal ini keluarga adalah tempat yang tepat untuk memberikan pemahaman tentang budaya tertib berlalu lintas, walau hal ini belum tentu gampang dilaksanakan. Yup, faktor tertinggi penyebab kecelakaan adalah human error. Kebiasaan nelpon sambil nyetir ato gak pake helm dengan alasan tempatnya dekat cuman disitu saja masih terjadi di lingkungan keluarga saya. Saya pun berulangkali mengingatkan “Walau jarak dekat, helm tetap penting. Qta sudah berkendara berhati2 di jalan tapi orang lain belum demikian. Ingat gak kejadian tetangga depan rumah yang kepalanya bocor dihantam angkot ketika baru keluar komplek ???”
Saya teringat dengan ucapan salah satu narasumber dari Jepang pada sebuah seminar. Intinya begini “Orang Indonesia itu terkenal ramah & santun namun seketika bisa berubah 180 derajat ketika berada di jalan raya”. Seorang kyai salah satu pondok pesantren juga pernah mengatakan “Tertib berlalu lintas, menggunakan helm merupakan salah satu wujud mensyukuri pemberian Yang Di Atas.”
Aniwei, GWS bro M. Fadli…!!!
ditabrak Jangkrik eh jakkrit tho. sakne