Batas Aman Motor Melibas Banjir…!!!

Sumber : cuk Bodats

Musim hujan telah tiba dengan intensitas yang hampir setiap hari terjadi hujan. Bagi biker, salah satu hambatan dalam menempuh perjalanan adalah adanya banjir di jalanan. Yah, semoga saja tidak terjadi banjir. Andaikata terdapat banjir, qta akan memilih akan menerabas banjir atau memutar balik mencari jalan alternatif. Menerjang banjir sah2 saja asalkan tahu trik2nya agar motor tetap aman melewati genangan air.

Posisi ECU saat ini ditempatkan pada posisi yang aman

Rute saya dari rumah ke kantor PP boleh dikata terdapat beberapa titik yang rawan banjir. Sejatinya motor2 sekarang sudah didesain untuk bisa menerjang banjir salah satunya adalah penempatan ECU di posisi aman (biasanya di atas), lubang buang knalpot yang mengarah ke atas kemudian lubang intake hawa udara yang posisinya lebih tinggi. Walau sudah dibuat seperti itu bukan berarti motor akan aman membelah genangan banjir. Motor bebek misalnya khususnya yang masih menganut mesin selonjor, busi rawan kemasukan air sehingga membuat mesin bisa mogok. Untuk tipe skutik perhatikan genangan air jangan sampe melebihi dek. Bagian CVT yang kena air bisa membuat belt menjadi selip. Sedangkan untuk motor batangan relatif lebih aman ketimbang bebek ato skutik.

Sebelum memutuskan apakah akan menerjang ato putar balik, saya biasanya akan memperhatikan seberapa dalam genangan air. Hal ini bisa dilihat dari mobil/motor yang melewati genangan air. Kalo pemotor banyak sukses tanpa kendala melewati banjir artinya boleh dikata aman untuk dilewati. Trotoar juga bisa dipake patokan, biasanya tinggi trotoar antara 15-20 cm. Kalo tinggi air sama dengan trotoar berarti dalamnya air segitu. Ketika akan melewati banjir, paling enak kalo mengikuti mobil yang ada di depannya karena mobil akan membelah air. Jaga jarak dengan mobil di depannya. Jaga putaran mesin tetap stabil & agak tinggi. Kalo ragu2 mendingan mencari rute alternatif. Toh daripada kenapa2, belum lagi biaya servisnya.

 

Iklan