Nge-Pop Bareng All New Honda Beat POP eSP…Starter Halus & Jok Empuk…!!!

Bersamaan dengan peresmian pabrik keempat di Karawang yang diresmikan oleh Wakil Presiden RI Bpk. Jusuf Kalla, PT. Astra Honda Motor (AHM) meluncurkan All New Honda Beat eSP & varian baru All New Honda Beat Pop eSP. Lahirnya 2 produk skutik ini sekaligus pertanda menyuntik mati Honda Beat FI. Sabtu, 20 Desember 2014 bertempat di Astra Honda Training Center (AHTC) di kawasan Sunter, Jakarta Utara, saya berkesempatan untuk mencicipi Beat eSP & POP eSP sekaligus ada sesi sharing product knowledge…!!!

Di pelataran parkir bagian belakang AHTC bejejer Beat eSP & POP eSP. Beat eSP boleh dikata mirip dengan kakaknya Beat FI, dari sisi eksterior yang membedakan adalah cover batok yang lebih lancip, cover knalpot, cover kipas pendingin mesin & panel speedometer. Kalo Beat eSP tampangnya cendurung sporti, berbeda dengan POP eSP desainnya lebih cenderung membulat.

Baik Beat eSP maupun Pop eSP mengusung mesin baru. Kapasitas mesin tetap sama dengan pendahulunya 110 cc, namun kini hadir dengan eSP (enhanced smart power) mirip yang ada di skutik PCX series & Vario125. Pake eSP salah satu keunggulannya adalah starter ACG dimana kalo menghidupkan mesin gak ada lagi suara bletak yang selama ini dikeluhkan oleh konsumen Honda. Selain itu eSP juga mendukung fitur canggih ISS (Idling Stop System). Hasilnya dengan eSP membuat motor menjadi bertenaga, irit bahan bakar & ramah lingkungan…!!! Kedua motor ini dilepas dengan 3 varian yakni versi CW (casting wheel) non Combi Brake System (CBS) & ISS, versi CBS & versi CBS-ISS. Sektor safety, masih tetep sama dengan sebelum2nya yakni standar samping otomatis, tuas pengunci rem & pengaman kunci kontak.

Unit yang disediakan untuk test ride adalah varian tertinggi yakni versi CBS – ISS. Berhubung udah pernah pake Beat FI, saya memilih untuk mencoba yang baru, Pop eSP untuk diajak berkeliling di kawasan Sunter / Kemayoran. Naik ke atas jok, wah ternyata joknya empuk & tinggi jok yang rendah. Tinggi jok malah lebih rendah ketimbang Beat eSP. Pas banget buat mereka yang gak terlalu tinggi ato cewek…!!! Wah ternyata pihak pabrikan AHM memperbaiki sektor jok, yah…boleh dibilang jok skutik Honda banyak yang komplain busanya keras. Tak sampai disitu, dek pijakan kaki ternyata lebih lega ketimbang Beat FI. Sepatu saya yang ukuran 43 gak masalah nemplok disitu 🙂

Buka jok, masih pake cara manual alias pake kunci kontak. Andaikata pake pencet tombol seperti di Vario 110 tentu lebih praktis 🙂 Kapasitas bagasi 11 liter lumayan bisa buat naruh tas kecil & pernik2 lainnya, yang jelas gak bisa buat naruh helm meski model open face sekalipun. Patut disayangkan console box di Pop eSP gak selega Beat eSP khususnya yang di sisi sebelah kanan. Ukurannya imut banget, buat naruh handphone kagak masuk. Sebungkus rokok juga sulit (walau saya bukan perokok).

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Selanjutnya putar kunci kontak, trus starter…dah gak ada lagi suara bletak, wajar udah pake ACG 🙂 Tak lupa mengaktifkan tombol ISS. Sebelum menuju jalan besar, sempat juga melewati jalan jelek berlubang. Gak ada masalah, joknya empuk 🙂 Suasana yang masih pagi & jalanan masih relatif sepi, jadi terasa lebih enak untuk mengeksplorasi skutik yang diklaim lebih irit 7% dibandingkan dengan Beat FI. Putar gas, tarikan mesin lebih responsif ketimbang Beat FI. Hasil pengukuran pihak Honda, Beat eSP & Pop eSP top speed-nya bisa mencapai 94 km/h, lebih kencang 5 km/h dibandingkan dengan sebelumnya. Panel speedometer yang berwarna putih membuat lebih mudah melihatnya walau berdasarkan pengalaman di motor lain, penggunaan warna dasar panel warna putih agak menimbulkan kendala di siang hari karena pantulan sinar matahari.

Berhenti di lampu merah, mesin berhenti bekerja setelah 3 detik kondisi motor diam. Lampu berubah hijau, mesin nyala lagi. Mirip bangetlah rasanya dengan PCX ama Vario125. Memasuki kawasan Sunter, jalanan sedikit tersendat, kali ini Pop eSP diajak bermanuver. Rasanya sama, khas Beat, mudah diajak meliuk2.

 

 

 

Iklan