16
Nov
14

Idealnya Benahi Dulu Transportasi Masal, Setelah Itu Baru Pembatasan Kendaraan Bermotor…!!!

Jalur sepeda BKT

Lagi rame2nya nih tentang wacana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bulan Desember 2014 untuk memberlakukan aturan sepeda motor dilarang masuk jalan2 protokol khususnya kawasan Bundaran Hotel Indonesia hingga Harmoni. Tak pelak rencana itu mendapat tentangan keras dari pengguna motor yang kerjanya di kawasan tersebut meski Pemprov DKI Jakarta memberikan solusi yaitu menyediakan bis gratis (yang konon jumlahnya gak nyampe 10 unit, bandingkan dengan jumlah pemakai motor yang mencapai puluhan ribu). 

Timbul Permasalahan Baru

  1. Memberikan layanan bis gratis kemudian menyuruh pemotor untuk parkir di gedung2 tentu bukanlah solusi yang tepat. Selain minimnya jumlah bis yang disediakan, kapasitas parkir motor di gedung2 pun juga terbatas. Apakah muat menampung ribuan hingga puluhan ribu motor…??? gak nampung di gedung2 dikhawatirkan akan muncul parkir2 liar di luar seperti parkir di pinggir jalan ato di trotoar yang notabene merupakan jalur khusus pejalan kaki.
  2. Pemotor yang berkantor di kawasan tersebut gak cuman dari menengah ke bawah, tapi banyak juga yang sekelas manajer ke atas. Sebelumnya pake mobil terus pindah haluan naik motor dengan alasan udah gak kuat lagi bermacet ria. Andaikata aturan tersebut diberlakukan, bisa jadi mereka berbondong2 balik lagi pake mobil yang ujung2nya akan menambah kemacetan baru. Nah lohhh…
  3. dsb

Pemprov DKI Jakarta berdalih bahwa aturan tersebut diberlakukan karena untuk menekan jumlah kecelakan para pemotor. Tingginya kecelakaan lalu lintas selain karena tingginya populasi kendaraan bermotor juga disebabkan oleh beberapa faktor seperti :

  1. Mudahnya memperoleh SIM. Walau kadang sulit ketika ada audit, namun ketika audit lewat akan kembali ke semula.
  2. Masih kurangnya penegakan hukum bagi pelanggar lalu lintas. Masih banyak pelanggaran2 yang dibiarkan oleh pihak berwajib padahal itu terjadi di depan mata.
  3. Kondisi lingkungan jalan & sekitarnya. Buruknya infrastruktur seperti jalan berlubang, penerangan jalan minim dsb.

Jakarta lagi punya gawe besar yakni Proyek MRT. Proyek ini diharapkan dapat mengurangi pemakaian kendaraan pribadi di jalan raya, yang tentunya diharapkan juga bisa mengurangi jumlah kecelakaan. Kalo MRT sudah jadi rasanya pas untuk penerapan pembatasan kendaraan bermotor (tak hanya motor tapi juga mobil). Namun hal ini juga harus didukung oleh transportasi masal lainnya seperti Transjakarta, Feeder Busway, APTB dsb sehingga kesemuanya saling bersinergi. Intinya benahi dulu tranportasi masal, baru setelah itu terapkan kebijakan pembatasan kendaraan.

Iklan

2 Tanggapan to “Idealnya Benahi Dulu Transportasi Masal, Setelah Itu Baru Pembatasan Kendaraan Bermotor…!!!”


  1. 16 November 2014 pukul 8:03 pm

    couldnt agree more cak

    Selamat malam, sharing artikel ya..Penyingkapan selubung depan SKutik baru Yamaha kemarin ternyata menuai banyak feedback …
    http://wp.me/p3RGJN-3ej

  2. 21 November 2014 pukul 8:10 am

    yg ngantor di jalan protokol pakai oplok oplok oblak protes 😀


Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s


Disclaimer

Blog ini tergabung dalam komunitas OBI (Oto Blogger Indonesia). Tulisan di blog ini merupakan opini pribadi & tidak serta merta mencerminkan sikap OBI. Sikap OBI akan terpampang di agregator OBI. Masukan, saran & kritik bisa dialamatkan ke mitra5708@gmail.com
November 2014
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930

Arsip

Pengunjung yang mampir ke blog ini sejak 26 Januari 2010

  • 8.499.922 hits

Masukkan alamat email Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima pemberitahuan tentang tulisan baru melalui email.

Bergabung dengan 391 pelanggan lain

Blog ini mendukung


%d blogger menyukai ini: