Lagi rame2nya nih ngebahas atas lahirnya mobil murah aka Low Cost Green Car (LCGC). Ada yang pro, ama yang kontra. Tentu qta tahu gimana Menteri Perindustrian begitu getol mendukung program mobil murah dengan alasan untuk mendukung program mobil nasional & memperkuat industri otomotif, sedangkan gubernur yang doyan blusukan menolak program mobil murah karena dikhawatirkan akan menimbulkan kemacetan parah di kota2 besar.
Lewat Peraturan Pemerintah No.41 tahun 2013 tanggal 23 Mei 2013 tentang barang kena pajak yang tergolong mewah berupa kendaraan bermotor yang dikenai pajak penjualan atas barang mewah, memberi kesempatan para ATPM untuk melahirkan mobil2 murah yang regulasinya seperti kapasitas mesin 1200 cc, kandungan komponen lokal di atas 80%, konsumsi BBM minimal 1:20 (lengkapnya bisa baca disini).
Lahir di saat yang tidak tepat…!!! Itulah gambaran atas mobil LCGC. Pemerintah pernah mengeluarkan 17 kebijakan mengatasi kemacetan. Pemerintah juga puyeng mikirin tingginya konsumsi BBM subsidi…eh ndilalah… muncul program mobil murah. Mobil baru dengan harga murah, sapa sih yang gak tergiur ??? apalagi dengan adanya kemudahan cicilan hingga tenor 5 tahun.
Mobil murah biqin macet…!!! Itulah kekhawatiran banyak orang. Lah wong gak ada mobil murah aja udah macet…!!! Kata Pemerintah mobil murah itu bisa menekan konsumsi BBM karena irit serta mengurangi polusi udara karena ramah lingkungan. Lah kalo yang pake puluhan ribu unit apakah menekan konsumsi BBM ??? apakah polusi udara berkurang ??? Embel2 Green Car dalam LCGC, kudunya benar2 hijau bebas polusi seperti mobil listrik. Tapi ini kan masih pake bahan bakar fosil…!!!
Sampai saat ini harga termurah dari mobil LCGC adalah Rp76juta. Lembaga pembiayaan ada yang memberikan penawaran cicilan kredit hingga 5 tahun. Tapi terlalu lama ahhh, masa mobil dah keburu servis sana sini baru lunas Yah anggaplah nyicil 48 bulan (4 tahun) kemudian cicilannya Rp1,7 juta per bulan. UMR Jakarta Rp2,2 juta, terlalu sulit digapai bahkan untuk yang masih bujangan sekalipun. Jadi mobil murah itu ditujukan untuk siapa ??? kalo saya bilang buat masyarakat kelas menengah yang saat ini lagi booming di Indonesia…!!!
Pemerintah lupa ato sengaja lupa bahwa masih banyak PR yang harus dikerjakan untuk mengatasi persoalan bangsa. Harga sembako yang tinggi, biaya pendidikan yang kian melonjak hingga tingginya biaya kesehatan dsb, nahhh… hal2 seperti inilah yang kudu diselesaikan terlebih dahulu. Rakyat butuh itu lebih dahulu, bukannya mobil murah yang hanya bisa dinikmati oleh masyarakat tertentu.
Nasi telah menjadi bubur. Kebijakan dah kadung keluar. Menarik kebijakan tersebut tentu hal yang sangat sulit… kecaman dari negara2 lain serta persoalan tenaga kerja siap mengintai. Ngelarang orang untuk membeli mobil baru juga hal yang gak mungkin, gak manusiawi tuh namanya Yah satu2nya jalan hanyalah “Membatasi penggunaan kendaraan bermotor” Dengan begitu pabrik masih tetap beroperasi, vendor masih menyuplai komponen2 otomotif, ribuan pekerja tidak terkena PHK dsb. Cara membatasi penggunaan kendaraan bermotor dengan apa ??? tranportasi publik yang cepat, aman & terjangkau serta pembangunan infrastruktur. Inilah satu2 tantangan yang kudu dituntaskan agar terhindar dari kemacetan, ekonomi biaya tinggi, pemborosan penggunaan BBM bersubsidi yang menguras duit negara serta tingginya polusi udara. Jika hal itu tercapai baru deh ngeluarkan jurus2 seperti pajak tinggi, tarif parkir mahal, penerapan Electronic Road Pricing dsb.
Namun apakah hal itu akan terwujud ??? entahlah… kecuali kalo Pemerintah emang bener2 serius mengatasi persoalan tersebut.
pertamax maz bro 😀
http://cicaakcerdas.wordpress.com/2013/09/24/akhirnya-sampai-pada-artikel-ke-101-membaca-artikel-dapat-mebuat-merinding-ketawa/#more-3083
Pertamax oplosan wae 😀
wkwkwkwkwkw isol ae mazbro iki
gara2 seventeen my age nih 😦
Jomblo monitorrrrr….. 😀
Jomblo gak terima email #eh
heran sih sama cara berpikirnya pemerintah..
kalau niat bikin mobil yg Green Car, ya harusnya mobil listrik atau minimal hybrid.
apalagi alasan mendukung mobil nasional. lha wong mobil2 itu ya bikinan produsen jepang kok..
lha mbok mending mikir harga sembako murah, BBM murah, atau transportasi massal yg murah… itu lebih penting buat rakyat kecil yg (katanya) ikut dipikirkan pak menteri..
telo,,,