Menarik juga pernyataan yang dilontarkan oleh Komisaris Utama PT. Pertamina Sugiharto yang mengatakan bahwa Premium yang dijual saat ini kadar oktannya adalah 90 alias bukan 88 yang qta tahu selama ini. Hal ini juga diamini oleh pihak pihak Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) (sumber disini).
Loh koq bisa ??? seperti yang qta ketahui, kebutuhan BBM qta adalah 1,3 juta barel per hari, sedangkan suplai dalam negeri hanya berkisar 800rb barel maka sisanya kudu impor. Nah negara2 pengekspor minyak ke Indonesia sudah tak lagi memproduksi bensin dengan oktan 88, semua negara penghasil minyak rata2 memproduksi bensin dengan kandungan oktan minimal 90.
Kalo emang itu benar, berarti kualitas Premium sudah hampir mendekati Pertamax (oktan 92). Hhhmmm… bisa jadi konsumen yang selama ini pengguna Pertamax akan berpindah haluan ke Premium. Lah kan oktannya cuman beda dikit (beda ama dulu yang selisihnya ampe 4 digit), udah gitu harga subsidi plus berkualitas pula, sapa yang gak tergiur ??? kuota BBM bersubsidi dah pasti bakalan jebol lagi kayak tahun lalu. Yah solusinya sih memang harga Premium kudu dinaikkan, tinggal Pemerintahnya aja berani ato nggak.
wkwkw
http://pertamax7.com/2013/04/28/dirut-pertamina-bantah-komisaris-soal-premium-di-spbu-ternyata-berisi-premix-dagelan-ya-tetap-ron-88/
Ganti aja aditif dgn menggunakan magnet di tempel diselang bensin atau mau masuk karbu dijamin oktan naik, naik berapanya ga tau tp premium jd serasa pertamax. Sory no pic soalnya susah ngambilnya ngumpet di bwh body motor.