Hari Sabtu,2 Juni 2012 sebuah bis Transjakarta koridor 1 terbakar di bundaran HI. Beruntung tidak ada korban jiwa. Musibah bis Transjakarta terbakar adalah untuk kesekian kalinya. Sebagai moda transportasi kebanggaan ibu kota, peristiwa terbakarnya bis tentu membuat banyak pihak bertanya2 terkait perawatan armada Transjakarta. Saya pun berpikiran demikian, “Gimana sih perawatannya”. Namun setelah membaca harian Kompas,29 Mei 2012 tentang transportasi publik Jakarta, saya cukup terkejut. Disana dipaparkan kalo subsidi untuk Transjakarta mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Tahun 2011 memperoleh subsidi Rp333 miliar, tahun 2012 nilainya turun menjadi Rp251 miliar & di tahun 2013 hanya Rp56 miliar…!!! Ironis…!!!
Pantas saja pelayanan bis Transjakarta dari tahun ke tahun terus memburuk contohnya halte banyak yang rusak, waktu kedatangan lama, bis sering mogok, armada banyak yang sudah gak layak (AC gak dingin, pintu otomatis rusak) dsb. Jadi pantes saja bisnya terbakar, gimana mau ngerawat… lah wong dana subsidi yang diberikan Pemerintah gak memadai. Kalo terus2an begini situasinya lama kelamaan bis Transjakarta akan ditinggalkan oleh masyarakat, balik maning ke kendaraan pribadi…!!!
Disaat subsidi buat transportasi berkurang, Pemerintah malah jor2an biqin jalan baru. Jalan layang non tol Antasari & Casablanca telah disiapkan buat kendaraan pribadi agar tidak terkena macet. Ruas2 jalan yang sering kena macet akhirnya diperlebar lagi agar lebih lancar… kalo perlu pohon pelindung dibabat & trotoar digusur seperti yang terjadi di Jl. Fatmawati, Jakarta Selatan. Siapakah yang patut disalahkan atas carut marutnya transportasi publik disini ???
hmm..turunnya drastis jg ya
transjakarta sedang “dibonsai”
maklum buat anggaran jalan baru, biar bisa pada laju mobil barunya xixixixixi
makin memprihatinkan yaa potret dari transportasi di jakarta.. ayoo dong calon gubernur yang baru kasi gebrakan baru jangan jani2 aja
armada yg bersangkutan itu mesinya Hino RG berbahan bakar solar.ini sangat luar biasa.krn sejauh ini baru dgr mesin Hino RG meledak.
Subsidi rentan korupsi mendingan di kelola penuh secara profesional oleh swasta dan tentukan standarisasi layanannya. Kalau dikelola PEMDA mah nggak jelas masa depannya (bukan tutup tapi begitu2 saja, dan hanya buang buang duit) IMHO
dulu jaman mono rail bang yos,swasta dijanjikan akan mendapat pelanggan sekian2 tiap hari….jikalau target itu tidak terpenuhi pemda menjamin akan menutup biaya operationalnya
makanya investor banyak yang minat….eh begtu di alihkan ke pak kumis…..belum2 duit ini itu,yah pada kabur……investor
ga selamanya subsidi itu rentan korupsi,justru duit yg g kpke buat nyubsidi rakyat malah dibuat bagi2…..
pemotongan anggaran transportasi….. JAKARTA MENN!!! jangan2 gak dikasih anggaran biar orang2 jakarta semua beli kendaraan, udah kong-kali-kong dengan bbrapa buah oknum 😈
http://yudakuzuma.wordpress.com/2012/06/06/mungkin-kalau-dijual-disini-bisa-jadi-avanza-killer-bag-2-skoda-roomster/
apakah ga cukup utk perawatan dan biaya lain2 dgn pendapatan 420M+251M? hitungannya gimana ya?
otaknya cuma duwit mulu…kpan transportasi massall yg terjangkau rakyat, aman dan nyaman ada di Jakarta,klw ntar PILKADA ada gak calon yg brani kontrak politik….berani….
Reblogged this on bennythegreat.wordpress.com and commented:
Miris melihat data pembiayaan Transjakarta yang makin menurun, apakah ada “rencana sistemik” dari pihak-pihak tertentu yang ingin “membonsai” Transjakarta?
Boleh tumbuh, tapi jangan besar-besar…kalo kebesaran, nanti ATPM bisa kebakaran jenggot akibat bebek dan itiknya tidak laku..
So, kemanakah kita harus mengadu?
yang pasti bukan kepada Foke You.. 👿
harusnya dengan diturunkan anggarannya bisa lebih berpikir dan lebih bijak mengeluarkan anggaran dong. ya masa supirnya digaji 4jt? biaya pemeliharaan juga ga dipake, liat aja bisnya banyak yang rusak dan ga layak jalan… btw, penumpang busway itu banyak lho… sudah jelas banyak dana2 fiktif yang di makan sm pihak2 ga bertanggung jawab. akhirnya apa? Penumpang busway juga yang kena getahnya -___-“