Saat ini Indonesia masih menerapkan emisi Euro 2. Pemberlakuan emisi Euro 3 direncanakan di tahun 2014, nggak tau deh jadi ato nggak. Tapi yang pasti lambat laun qta akan menghadapi Euro 3. Dibandingkan dengan industri otomotif di negara2 asia seperti Thailand & China, qta memang tertinggal untuk urusan peduli lingkungan. Mereka sudah menerapkan Euro 3 & Euro 4.
Ketika Suzuki (Shogun) & Honda (Supra X) tidak lagi memproduksi bebek injeksi, saya sempet berpikir… kenapa produksinya dihentikan ??? kenapa nggak diteruskan ??? memang sih dari pihak pabrikan kalo jualannya kurang laku, buat apa diproduksi, mendingan dihentikan tohhh…Lini produksinya kan bisa dipake buat produk lain yang tergolong laris.
Menurut saya gak perlulah bebek injeksi sampe dimatiin. Kurang laku, yah cuekin aja lah. Tiga tahun lagi menuju Euro 3 itu waktunya sebentar lagi loh… Sudah sepatutnya pihak pabrikan untuk lebih gencar lagi untuk mensosialisasikan mesin berfitur injeksi kepada masyarakat. Kalo gak ada knowledge sharing dari sekarang, yah masyarakat awam akan selalu beranggapan motor injeksi itu ribet. Padahal hal itu gak sepenuhnya benar.
Motor yang lolos Euro 3 hampir semuanya menerapkan sistem injeksi. Bisa kita lihat motor2 yang dijual di Thailand. Penjualan motor kita 90% dikuasai oleh bebek/matik & sisanya dilahap oleh motorsport. Nah apa jadinya kalo Euro 3 dilaksanakan & pabrikan tiba2 langsung mengeluarkan motor2 berinjeksi sedangkan masyarakat kita belum siap ??? yang ada pasti konsumen akan menghindar tohhh & akhirnya gak jadi beli motor baru.
Di samping mindset konsumen yang masih ketar ketir dengan mesin injeksi, masih ada hambatan2 lain yang saya perkirakan penjualan motor terganggu yaitu harga jual & bahan bakar minyak. Sudah pasti motor yang menggunakan injeksi banderolnya jauh lebih mahal dibandingkan dengan motor berkarburator. Kemudian masalah BBM. Mesin2 berstandar Euro 3 mensyaratkan menggunakan BBM beroktan antara 91-95 yang berarti minimal minumnya Pertamax. Apakah bisa kalo pake Premium ??? bisa saja sih namun masih tingginya kadar Sulfur & Benzena di bensin Premium berefek samping performa mesin menurun (ngelitik, panas) bahkan mesin tidak awet.
Silakan pendapat mas bro & sis sekalian…
Manteb
Kalo menurut saya nih mas, saat ini konsumen masih dihadapkan pada pilihan Injeksi dan karburator.. Otomatis konsumen mayoritas akan memilih versi karbu karena dianggap mudah dalam ini itunya.. Ini soal Mindset saja, kalo seluruh ATPM kompak mengeluarkan motor jenis apapun dengan versi injeksi. Saya rasa udah ngga ada pilihan lagi untuk konsumen suka tidak suka konsumen akan berhadapan langsung dengan varian injeksi.
Saat ini Injeksi yang pernah dikeluarkan Honda dan Suzuki terlihat seperti tes pasar saja. Mereka cuma mau melihat animonya saja.
Kok V-ixion tetep laku.. Ya..itu soal beda lagi…
mesti bikin sport yg di injek kali ya Mas Mit ? baru deh…
padahal masih moncer SupraX 125 FI ketimbang CS1,ehh malah discontinue SupraX 125 FI ketimbang CS1
di sini yang diributin rem cakram om, motor kalau remnya gak cakram gak keren ,soal pencemaran toh bajaj roda 3 dan bus macam metromini dan mayasari yang asepnya hitam pekat masih diijinkan beroperasi . soal pencemaran nomor 18 urusannya yang penting keren
keep brotherhood,
salam,
mantap..gue suke alasan Loe Man
Lanjutkan Bro..
Bukannya euro3 tuh tahun 2013? Diundur lagi kah? Pemerintah belum siapkah?
Emang Indonesia mustinya udah Euro berapa sih?
Sekarang Euro 2…