30
Jun
11

Spanduk Gak Mempan…MUI Pun Diseret2…

Berdosa bila orang kaya masih pake Premium. Itulah fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam konferensi pers beberapa waktu yang lalu di Kantor Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral, Jakarta. Tentu saja fatwa itu menimbulkan polemik. Orang mampu seyogyanya memang kudu pake BBM non subsidi. Tapi kalo sampe membawa fatwa haram/dosa adalah hal yang salah…!!! 

Disini terlihat bahwa Pemerintah tak berkutik menghadapi persoalan bensin Premium. Akhirnya MUI pun dilibatkan. Fatwa pun keluar… haram hukumnya bagi orang mampu tapi beli bensin Premium. Tolak ukurnya apa mampu & tidak mampu ??? bagaimana dengan mereka yang tinggal di daerah2 yang belom tersedia bensin Pertamax ??? berdosa…??? kalo ingin membatasi penggunaan Premium, gak perlulah pake fatwa2 haram/dosa segala.

Bagaimana dengan pendapat mas bro & sis sekalian ??? monggo dikomentari…


21 Tanggapan to “Spanduk Gak Mempan…MUI Pun Diseret2…”


  1. 30 Juni 2011 pukul 4:42 am

    kurang gawean, sedikit-sedikit haram,

  2. 2 athar
    30 Juni 2011 pukul 6:51 am

    ntar lama-lama bisa….
    sekolah di sekolahan yang bersubsidi bagi anak orang mampu = HARAM
    Listrik PLN juga disubsidi, Orang mampu pake Listrik PLN= HARAM
    Orang mampu lewat jalan yg aspalnya disubsidi = HARAM
    Orang mampu berobat ke PUSKESMAS = HARAM

    CPD…..

  3. 3 rend
    30 Juni 2011 pukul 6:59 am

    aya aya waé

  4. 4 jape methe
    30 Juni 2011 pukul 7:57 am

    jika SPBU Pertamina pasang plang “PASTI PAS” maka setelah ini Shell dan Petronas pasang plang “PASTI HALAL”

  5. 5 AAA
    30 Juni 2011 pukul 8:15 am

    Fatwa nya blum ada masbro.. kementrian msdm minta dikeluarin fatwa.. tuh baruh wacana..
    Moga ja ga bakal sampai ke rapat fatwa…xixixixi

  6. 7 dnugros
    30 Juni 2011 pukul 8:57 am

    Ingat Indonesia bukan negara Islam! walaupun penduduknya mayoritas berkepercayaan muslim, kalo fatwa tersebut disahkan bergembiralah masyarakat non muslim karena anda akan terbebas dari hukum ‘dosa’…

  7. 30 Juni 2011 pukul 9:10 am

    permisi bro, coba saya ulas dulu…..

    bro tau namanya ZAKAT kan? dimana itu adalah hak anak yatim dan kaum tidak mampu? mungkin maksud MUI adalah seperti itu, bahwa Premium bukanlah hak bagi orang2 yang mampu, misalnya yang terang2an bawa mobil Honda Freed atau Avanza…. atau kendaraan selevel dan diatasnya.

    Bahwa orang yang mampu mengambil jatah / hak kaum yang seharusnya dibantu oleh pemerintah. dan ini hukumnya?

    Yah memang hal ini juga seharusnya dibuatkan aturan khusus untuk para penjaga SPBU Pertamina. kendaraan tipe ber-bak belakang dan umum diperbolehkan dari premium – pertamax plus… Kendaraan sedan dan setipe kijang wajib pertamax-pertamax plus…. Motor tipe 200 cc keatas wajib pertamax-pertamax plus. Lalu Motor 250cc keatas pertamax plus…..Di Tol saja penjaga pintu bisa membedakan tipe kendaraan, mosok penjaga SPBU tidak bisa?

    Jujur aja saya sih termasuk orang yang pasti memberikan pandangan sinis terhadap pengendara mobil2 (terutama yang seperti Freed-Jazz-Avanza dan selevel maupun diatasnya) yang mengisi premium. Dapetin mobil semahal itu mampu, kok untuk mengoperasikan demi kesenangan dan kepentingan sendiri masih perlu bantuan pemerintah?
    Bayar biaya perawatan mobil berjuta2 kok mampu?
    Bayar penambahan aksesoris mobil dan segala macam stereo system jutaan kok mampu?
    Ngajak makan pacar ditempat mahal ratusan ribu kok mampu?
    Beli HP BB 2 biji dan bayar iuran bulanan seratus ribu hanya untuk chat selama 1 jam sehari kok mampu?
    Beli barang2 mewah seperti IPAD dan Notebook super kok mampu?
    Beli berbagai baju mahal di butik2 ternama di mall kok mampu?
    Namun untuk urusan bensin masih mengambil jatah golongan tak mampu? Hal yang memalukan untuk yang urat malunya putus.

    Lalu? Jika tidak ada Pertamax/Pertamax Plus? Yah kalau mengacu ke quran/hadits pun, makanan yang dianggap haram atau bangkaipun jika memang darurat dan tidak ada makanan lain dan jika tidak makan akan mati kan juga diperbolehkan. Jika tidak ada pertamax dan memang mobil dan kendaraan anda memang butuh, ya diisi saja dengan premium. atau jika tidak ada premium juga isi dengan minyak tanah… jika tidak ada juga ya isi pake tenaga manusia alias dorong… hehe

    Memang sih hal ini gak ada di quran atau hadits bahwa PREMIUM adalah untuk kaum tidak mampu,,,, apalagi saat jaman quran dan hadits dibuatpun belum ada namanya kendaraan bermotor. Namun yang saya beranggapan mungkin begitulah yang dipikirkan oleh ulama MUI.

    ITU JUGA JIKA BETUL ADA PERNYATAAN BAHWA PREMIUM ITU HARAM BAGI GOLONGAN MAMPU LHO…(tapi terus terang tulisan2 kecil di kiri bawah logo gak terlihat, hanya terbaca untuk golongan tidak mampu, tidak terbaca haram-halalnya)

    permisi lagi bro…. maap kalo bikin panas. ntar kalo ketemu saya traktir es teh manis biar adem….hehe 🙂 🙂 🙂

  8. 12 kalo pake premium haram tapi kalo korupsi halal yach??? apakah pertamina sudah efisien gak
    30 Juni 2011 pukul 9:23 am

    pake premium haram tapi kalo korupsi halal yach????????? harus nya di tanya apakah Pertamina sudah efisien ???? dan tidak ada lagi korupsi dan penyelundupan.mohon koreksi diri dahulu

  9. 13 Risang Sargo
    30 Juni 2011 pukul 9:34 am

    Hmmm…
    Org punya Jazz, beli Premium = “mengambil jatah golongan tak mampu”…?!?
    brati, org kaya yg punya deposito milyard-an beli beli Rusunami (rumah susun bersubsidi) = “mengambil jatah golongan tak mampu” juga donk…

    *mikirsambilgaruk2pala*

  10. 30 Juni 2011 pukul 9:41 am

    org yg udah tertutup hatinya.. mana peduli haram/halal…
    subsidinya ga tepat sasaran… terlalu banyak kepentingan lain..

    pdhal bisa tu subsidi pindah ke bidang lain yg benar2 merakyat..
    kalaupun segalanya jadi lebih mahal krn premium mahal, toh tingkat kemampuan rakyat sudah meningkat krn disubsidi di bidang lain.. contoh bidang pertanian, perikanan, sekolah, rumah sakit, dll..

    sekali lagi, fatwa MUI ga bakal ada efeknya.. toh fatwa HARAM MEROKOK.. tetep aja org merokok..

    • 2 Juli 2011 pukul 10:33 pm

      biarpun ane bukan muslim, ane gak ngrokok

      yg penting 1, kesadaran hati sendiri, bukannya peraturan2 yg dikeluarkan sebuah lembaga agama yg malah mengatur2 ranah publik dan umum. Di kitab suci manapun gak ada larangan merokok (emg sih ada larangan melakukan hal2 yg mubadzir pada Qur-an, tp kan gak menyasar lgsg merokok), apalagi larangan menggunakan premium………

      sebaiknya MUI mengatur2 hal2 yg lebih bermanfaat deh, dijamin Indonesia akan lebih baik. Contohnya, fatwa haram korupsi, itu baru bener (udah ada ato blm sih?)

  11. 16 robotic_munky
    30 Juni 2011 pukul 10:27 am

    udah ada belom sih fatwa MUI yg ngasih tau kalo korupsi itu haram?

  12. 30 Juni 2011 pukul 9:08 pm

    ulama sepakat mengharamkan sesuatu kok bisa salah tu gimana maksud sampeyan pakdhe?

    Mobil dan motor berkompresi rendah, mubadzir gak make Pertamax?

  13. 20 Adit bukan Aidit
    2 Juli 2011 pukul 11:09 pm

    gak penting..betul kata pak oriza..haramnya karena bikin mabuk..hehe 😀

  14. 21 tripo
    17 Juli 2011 pukul 3:48 pm

    Jiaahhh tambah puyeng !, kalo mubilnya ukuran urang Mampuh, beli bengsinnya Pertamas, tetep ajah HARAM…!!!
    Lha beli Mubil ama bengsinnyah pake Uang hasil KURUPSIH !!!
    Aya aya wae… nih yang ngurus negri dan umat


Tinggalkan Balasan ke AAA Batalkan balasan


Disclaimer

Blog ini tergabung dalam komunitas OBI (Oto Blogger Indonesia). Tulisan di blog ini merupakan opini pribadi & tidak serta merta mencerminkan sikap OBI. Sikap OBI akan terpampang di agregator OBI. Masukan, saran & kritik bisa dialamatkan ke mitra5708@gmail.com
Juni 2011
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
27282930  

Arsip

Pengunjung yang mampir ke blog ini sejak 26 Januari 2010

  • 8.541.612 hits

Masukkan alamat email Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima pemberitahuan tentang tulisan baru melalui email.

Bergabung dengan 391 pelanggan lain

Blog ini mendukung