30
Jun
11

Gaya Kalem Nan Ekonomis, Bisa Menghemat BBM Hingga 20%…!!!

Salah satu cara mensiasati agar konsumsi bensin tunggangan kita tidak boros adalah menerapkan prinsip eco driving/riding. Di samping lebih hemat bahan bakar juga berdampak pada peningkatan keselamatan (safety) bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Berkendara secara ekonomis menuntut kita untuk lebih berhati2 di jalan, santai & tidak agresif. Tentu saja untuk menerapkan gaya seperti ini hanya butuh modal kemauan & sedikit usaha.

Penelitian dari Institute of Transportation Studies (ITS), Berkeley, California, berpendapat bahwa eco driving/riding dapat menghemat bensin hingga 20%. Berikut ini adalah prinsip eco driving / riding…

  1. Mengemudi halus, dalam hal ini upayakan untuk tidak melakukan akselerasi ato pengereman secara mendadak. Kemudian waktu perpindahan gigi dilakukan pada putaran mesin yang tepat.
  2. Rencanakan perjalanan, sebisa mungkin hindari jam2 sibuk ato macet. Berangkat lebih awal (pagi) untuk menghindari macet adalah hal yang bijak.
  3. Jaga tekanan ban, tekanan ban penting untuk mengurangi hambatan gesek. Isi tekanan ban sesuai anjuran pabrik.
  4. Nikmati berkendara, gak perlu ngebut ato terburu2.
  5. Servis teratur, jangan ampe telat untuk rutin servis tunggangan. Mesin kendaraan dalam keadaan prima secara tidak langsung juga dapat menurunkan konsumsi BBM.
Iklan

16 Tanggapan to “Gaya Kalem Nan Ekonomis, Bisa Menghemat BBM Hingga 20%…!!!”


  1. 1 extraordinaryperson
    30 Juni 2011 pukul 2:20 pm

    apa 20% itu signifikan ?

  2. 30 Juni 2011 pukul 4:30 pm

    arikel menarik..masalahnya kalo lagi nunggang N250R bawaannya pengin betot gas teruus..

  3. 30 Juni 2011 pukul 4:49 pm

    kalau ane gini om,

    pulsar kan businya mati sebelah kanan kalau diatas 6000 rpm, nah itu lah yang ane maksimalin
    ane lebih banyak main diputaran dibawah 6000 rpm kecuali dipancing :mrgreen:

    hasilnya lumayan lah lebih irit

    keep brotherhood,

    salam,

  4. 30 Juni 2011 pukul 8:40 pm

    kadang2 gak sabar pakdhe!

  5. 10 dnugros
    1 Juli 2011 pukul 10:08 am

    Kalo tinggal dijakarta yang lalu lintasnya seperti itu, apa masih berlaku tata cara diatas pak de?

  6. 12 Dismas
    1 Juli 2011 pukul 10:37 am

    wah, masalahnya kalo terlalu pelan kadang jadi ngantuk… 🙄

  7. 13 Rollerman
    1 Juli 2011 pukul 1:17 pm

    “Kemudian waktu perpindahan gigi dilakukan pada putaran mesin yang tepat.”
    ================================================================

    Bro Mitra mohon bkin artikel lanjutan mengenai hal d atas ^

    krn sebagian orang Indonesia bnyak yg salah dalam prakteknya (misalnya kecepatan 40 km/h udah pke gigi 3,ato kecepatan 20 km/h pke gigi 3)

    pluss tiap mesin kan berbeda2 karakternya (ada yg big torque (sperti MX,VIxion,bebek SOHC) dan ada yg butuh RPM tinggi buat mencapai tenaga puncak (sperti CS1,Satria FU,dll) naahh mohon d buat artikel ttg timing perpindahan giginya

  8. 2 Juli 2011 pukul 10:34 am

    Lumayan irit jga yah sampe 20 persen.

  9. 2 Juli 2011 pukul 7:34 pm

    meggi ane cuma sampe 80 km/jam,,ekonomis


Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s


Disclaimer

Blog ini tergabung dalam komunitas OBI (Oto Blogger Indonesia). Tulisan di blog ini merupakan opini pribadi & tidak serta merta mencerminkan sikap OBI. Sikap OBI akan terpampang di agregator OBI. Masukan, saran & kritik bisa dialamatkan ke mitra5708@gmail.com
Juni 2011
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
27282930  

Arsip

Pengunjung yang mampir ke blog ini sejak 26 Januari 2010

  • 8.499.922 hits

Masukkan alamat email Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima pemberitahuan tentang tulisan baru melalui email.

Bergabung dengan 391 pelanggan lain

Blog ini mendukung


%d blogger menyukai ini: