Sebut saja Mr. Z, seorang penumpang pesawat jurusan Surabaya – Jakarta. Pesawat Boeing 737 bergerak perlahan bersiap menuju runway / landasan. Para penumpang menatap para pramugari yang lagi memperagakan keselamatan penerbangan. Tak jauh dari tempat pramugari berdiri, Mr. Z duduk di deretan tengah pesawat. Tangannya sibuk memainkan jari2 di handphone miliknya. Tak pelak tingkah Mr.Z ini ketangkap basah oleh pramugari yang telah usai memperagakan cara menggunakan baju pelampung. Sang pramugari pun langsung menghampirinya.
“Maaf pak, pesawat sebentar lagi mau take off. Mohon handphone bapak dinonaktifkan,” ujar pramugari.
“Kenapa harus dimatikan ??? kan saya tidak bertelpon ato sms, cuman lagi dengerin lagu favorit saya, apalagi HP ini canggih, ada flight mode-nya pokoknya dijamin aman,” kata Mr. Z dengan wajah tidak ramah.
“Tapi pak, peraturan penerbangan menegaskan hal itu, semua peralatan elektronik termasuk HP untuk dinonaktifkan selama pesawat mengudara,” kata pramugari.
“Halah kamu itu tahu apa sih, kamu kan cuman pramugari yang tak tahu apa2,” kata Mr.Z dengan agak kesal.
Mendengar pembicaraan tadi, penumpang disebelahnya ikut memberi nasihat ke Mr. Z.
“Sudahlah pak, ikutin saja ucapan pramugari. Penerbangannya kan cuman 1 jam, gak lama koq,” kata pemuda yang duduk disebelahnya.
“Kamu orang muda mau ikut campur aja urusan orang tua,” ujarnya dengan nada tinggi.
Agak kesal dengan kelakuan Mr. Z ini pramugari tadi langsung menghampiri pilot. Tak lama kemudian pilot pun keluar.
“Maaf pak, sesuai prosedur penerbangan yang berlaku, HP untuk sementara dimatikan,” kata sang pilot.
“Kamu pilot koq berani2nya nyuruh saya matikan HP. Ini HP ada menu flight mode-nya. Ini lagi pramugari pake acara ngadu2 segala. Kalian tahu gak, saya ini pejabat penting disini !!!” ujar Mr. Z penuh kesombongan.
“OK lah kalo gitu, darimana bapak bisa yakin 100% kalo flight mode itu aman ??? saya tidak takut sama bapak !!! Bapak di darat boleh jadi pejabat penting tapi di udara sayalah yang paling berkuasa. Segera matikan HP bapak. Bapak yang turun ato saya yang turun dari pesawat ini !!!,” ujar sang pilot dengan gagah berani 🙂
Mendengar kalimat tadi Mr. Z pun ciut. HP pun dimatikan. Plok…plok…plok… para penonton eh salah ding para penumpang sorak kegirangan 🙂
Pasti bro2 yang sering bepergian dengan pesawat pasti sering nemuin tingkah laku penumpang dengan ponselnya. Penulis pun sering menjumpai dimana para penumpang masih belum peduli terhadap keselamatan penerbangan. Seperti ada seorang ibu muda yang sudah berhalo ria ketika pesawat beberapa saat lagi mau nyentuh landasan “Pak, lagi dimana nih ??? pesawat bentar lagi mau mendarat. Ketemuan di tempat biasa yah, di pintu keluar”.
teknologi yang canggih kadang bikin para penggunanya jadi bodoh.. ato emang penggunanya yang bodoh? 🙂
) banyak penumpang yang kelakuannya ya persis seperti yang ada di artikel Om Mitra. Baru kapok setelah ditegur ama pramugari ato kadang pilotnya yg sampe turun tangan. kalao yang negur yang duduk disebelahnya walah malah ngamuk2.. 
sering liat kalau naik pesawat (kalao lhooo, itu juga kantor yang ongkosin
masyarakat Indonesia.. masyarakat yang (bergaya hidup) modern namun sebenarnya masih (berpola pikir) tradisional..
bhuahahhahaha..ini sampeyan yg jadi pilot apa yg jadi bapak2 yg punya HP flight mode??….eh Hp flight mode ane kira HP yg bisa terbang…xixixix
Ane kan masih muda, umurnya baru 17 tahun 😀
kalo ada disebelah saya pake hp dalam pesawat, tak timpukin aja kalo cowok, kalo cewe tak perkosa aja…habis..daripada navigasi pesawat kacau dibuatnya…
duit ngga membuat orang jadi pinter…
bahkan status “pejabat” juga ngga membuat orang lebih pinter dari tukang becak…
liat aja di jalan banyak mobil2 bagus kelakuannya nol…
bahkan beberapa pemilik motor yang berharga mobil sering bertindak arogan seperti orang ga pernah duduk di bangku sekolahan…
Permisi
hahaha….
punya duit belom tentu punya otak.. 😀
dulu pas balik dari bali ke jkt, ada ABG labil maenan HP sampe ditegor pramugari..dah matiin HP sambil cengengesan…pas dah landing, ternyata masih ada HP lagi di tasnya yg belom di matiin -_-‘
dah gitu gak ngerasa salah pula, cuman cengengesan lagi -_-‘
Hari gini masih ada orang kayak gitu
pejabat lagi
pantesan negaranya bobrok gini
peraturan dilanggar
disiplin ditinggalkan
pejabatnya gitu
hrghhhhhhhhh
hrghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Quo vadis negaraku…..
Hai buat penulis, emang bener tuh penumpang sombong banget. Tapi masalah flight mode gue kurang sependapat. Gue termasuk orang yang sering menggunakan moda penerbangan khususnya ke Prancis karena urusan pendidikan dan pekerjaan. Dan karena saya pernah baca laporan ya tapi sayang kurang memperhatikan apakah FAA Approved yang menyatakan bahwa ponsel dengan Flight mode is safe buat penerbangan, sehingga saya pernah mengaktifkan PDA Phone saya untuk sekadar denger lagu dalam keadaan flight mode. Alhasil 9 kali saya naik maskapai KLM dari singapura ke amsterdam dan lanjut Air France ke Prancis, dengan PDA Phone saya dalam keadaan Flight mode, saya masih bisa menulis komentar ini. Saya juga tanya sama flight attendant KLM mengenai flight mode, dia menjawab (lebih kurang) seperti ini “while it’s cruising, it’s fine as long as you have your phone in flight mode but I suggest you to turn off the phone while the plane is landing or take off”
Kok bisa beda gini, kalo di Indonesia dulu saya pergi dari bali ke jakarta, sang pramugari sudah menegur saya kalau kethuan mainin PDA saya, emangnya beda pesawat beda peraturan? Dan jika flight mode tidak ditolerir, kenapa saya tetap selamat sampai saat ini? Lalu bagaimana dengan pernyataan pramugari yang saya tanyain tersebut? Apakah aviasi Indonesia masih kurang update? Atau apakah pukul rata untuk menonaktifkan HP supaya untuk membuat gampang saja? seperti di lalin darat, pokoknya dalam kecelakaan yang besar yang salah,… Ow kalo bener spekulasi saya itu, hmmm, mohon keterangannya, karena saya sebagai penumpang juga merasa simpang siur akan peraturan flight mode ini. Terima kasih jika penulis berkenan untuk menjawab pertanyaan ini dan apalagi saya merasa terhormat jika penulis dapat memberitahu melalui email saya atas pertanyaan dan spekulasi “nakal” saya ini. Terima kasih!
Masalah filght mode sampe saat ini masih menjadi polemik. Radiasi yang ditimbulkan oleh ponsel yang mempengaruhi navigasi pesawat masih diperdebatkan sampe saat ini. Mirip dengan efek radiasi ponsel terhadap otak yang masih menimbulkan pro kontra. Menurut saya (mungkin) tiap operator penerbangan menerapkan peraturan berbeda. Ada yang mentolerir, ada juga yang tidak. Untuk yang di Indonesia, mungkin aturannya lebih ketat mengingat pernah ada kejadian pesawat melenceng dari tujuan semula karena gangguan sistem navigasi. Saat itu menurut penyelidikan disebabkan karena radiasi yang timbul dari perangkat yang memancarkan gelombang elektromagnet (ponsel,laptop,dsb). Entah betul ato tidak hasil penyelidikannya, sejak saat itu penggunaan ponsel diperketat apalagi maraknya kasus kecelakaan pesawat. Mungkin rekan2 pembaca ada yang ingin menanggapi ??? monggo dikomentari…
Mas penulis (gpp deh saya panggil gitu ya), akhirnya saya nemu artikel yang saya maksud.
http://www.faa.gov/news/fact_sheets/news_story.cfm?newsid=6275
ini dari FAA langsung jadi seharusnya sih uda FAA Approved. Nah saya tahu ini juga karena email teman saya yang kerja di Continental.
Oke agak melenyeh sedikit nih. Kemarin pas iseng2 cari artikel FAA diatas, saya baca di salah satu FB milik maskapai di Indonesia (boleh gak ya disebut namanya?), jadi ada pelanggannnya yang mengeluhkan soal flight mode ini. Pramugarinya menegur dia karena pakai HP(flight mode), alasannya baterai bisa mengganggu navigasi pesawat. Tapi selanjutnya si Penumpang menceritakan bahwa Pramugarinya gak masalah kalo penumpang mengaktifkan laptop dan iPodnya. Emangnya si Pramugari enggak tahu ya kalo dua gadget itu pake baterai juga?
Saya gak masalah sama peraturan yang ketat, malah bagus tapi kalau disampaikan secara tidak benar itu yang membuat saya miris dan kurang terima. Soalnya bukan pertama kali saya denger penjelasan yang seolah asal- asalan baik yang saya alami sendiri seperti sewaktu saya klaim bagasi yang hilang atau hasil cerita temen temen.
Terima kasih atas info link artikelnya… 🙂 Setuju dengan pendapat di paragraf terakhir. Penyampaian harus tepat & benar.
Gue ngakak pas baca artikel tuh. Tau kenapa? karena kebodohan sang pilot yang dibuat cerita seolah perkasa dan pejabat “ngak ada otak” yang sok berkuasa. Sebenarnya HP zaman sekarang dinyalain yakinlah gue enggak bakal terlalu menganggu pesawat. tahu kenapa? penjelasannya gampang click sini untuk teknisnya
Nah makanya ada orang yang lupa matiin HP pesawat tetap bisa landing. Tapi biar aman ya dimatiin aja seperti pas deket alat pacu jantung kalau elu – elu dokter pasti ngerti kenapa tiap resusitasi dibilang “clear”.
Emang bangsa ini LEMAH! Lemah otak, Lemah perasaan, dan parahnya enggak mau tahu. Ambil enak aja. Biar gampang ikutin aja aturan luar dan parahnya kurang update lah pula”… ya sudahlah biar makin ancur ini negri. Seperti kata Tuhan, Tuhan kasi negri ini kaya Sumber Daya tapi biar adil Tuhan kasih negri ini orang- orang gobllok… seperti Nurdin, Gayus dan kawan- kwannnya yang lebih kurang sama duduk di kursi empuk ngorup dan parahnya superior lah pula mereka.